Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey

Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2

Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey

Bagi para penggemar sastra Indonesia, nama Gigrey semakin populer melalui karya-karya yang menggerakkan perasaan. Salah satu contohnya adalah novel yang berjudul Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2. Buku ini adalah lanjutan dari cerita sebelumnya, menyuguhkan narasi yang kaya arti mengenai cinta, keluarga, dan perjalanan kehidupan di tengah suasana sejarah Batavia.

Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 bukan sekadar lanjutan, namun merupakan bagian krusial yang memperkaya dan melanjutkan dasar cerita yang telah kukuh dibangun di buku pertamanya, Surat untuk Jenaka. Novel ini menunjukkan sebuah momen penting dalam perjalanan emosional serta petualangan para tokoh utamanya, mengajak pembaca untuk kembali memasuki dunia yang menggabungkan elemen romansa, fantasi, dan sejarah dengan harmonis. Laporan ini bermaksud untuk lebih dari sekadar memberikan ulasan dangkal, tapi juga melakukan analisis sastra yang mendalam, meneliti kedalaman tema, perkembangan karakter, dan kesinambungan naratif dari karya ini. Dengan penulisnya, Gigrey, dan diterbitkan oleh Akad Media Cakrawala, novel ini diluncurkan dalam Cetakan Pertama pada Januari 2025, menjadikannya sebagai karya yang signifikan di dunia sastra modern.

Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey


Kembali Ke Batavia: Surat untuk Jenaka 2 mengajak pembaca untuk menjelajahi Batavia historis melalui narasi yang kaya akan emosi dan refleksi diri tentang kehidupan. Gigrey menulis dengan gaya yang terinspirasi dari surat-surat, sehingga pembaca dapat merasa terhubung dengan karakter dalam cerita. Menggabungkan nostalgia dan relevansi dengan kehidupan modern, Surat-surat ini berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini.

Pembaca dipandu dalam karya ini untuk memahami hubungan antar generasi, ikatan keluarga, dan bagaimana cinta dapat bertahan melampaui jarak, waktu, dan perubahan sosial.

Pemahaman tentang Kembali Ke Batavia memerlukan tinjauan terhadap novel pertama, Surat untuk Jenaka. Salah satu kekurangan Kembali Ke Batavia adalah dianggap tidak ramah bagi pembaca baru. Oleh karena itu, penjelasan mengenai buku pertama sangat penting sebagai pengantar.

Surat untuk Jenaka memperkenalkan Jenaka, seorang mahasiswa hukum yang skeptis. Hidupnya berubah ketika dia menemukan gelang pusaka nenek buyutnya, yang sebenarnya adalah mesin waktu. Dia terjebak di tahun 1923 dan harus membuktikan bahwa nenek buyutnya, Cantika, tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan. Jenaka bekerja sama dengan Pramoedya, seorang jaksa muda, dan Jati, seorang pelancong waktu lainnya. Selama penyelidikan, hubungan romantis antara Jenaka dan Pramoedya berkembang.

Kembali Ke Batavia diawali dengan sebuah saat yang mengharukan dan penuh rasa rindu: kembalinya Pram ke zaman sekarang, tujuh tahun setelah mereka berpisah. Pram berhasil menembus waktu dari tahun 1923 dengan bantuan mesin waktu baru yang diciptakan oleh Jati, memenuhi janji yang pernah ia buat kepada Jenaka. Cerita kemudian beralih kepada kehidupan Jenaka di masa depan, di mana ia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengacara yang sukses. Sementara itu, Pram harus menyesuaikan diri dengan berbagai hal yang asing di dunia modern, sambil menjalani perawatan untuk penyakit yang dideritanya selama tujuh tahun.

Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey


Buku pertama, Surat untuk Jenaka, menyajikan kisah tentang Jenaka, seorang mahasiswi hukum yang cukup skeptis dan tidak peduli. Kehidupannya mengalami perubahan besar saat ia menemukan gelang yang diwariskan oleh nenek buyutnya yang ternyata berfungsi sebagai mesin waktu tersembunyi. Ia terlempar ke tahun 1923, di mana ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa nenek buyutnya, Cantika, dituduh telah melakukan pembunuhan. Tujuan Jenaka berubah dari sekadar ingin kembali ke zamannya menjadi berjuang untuk membuktikan bahwa Cantika tidak bersalah. Dalam perjalanannya, ia menjalin kerjasama dengan Pramoedya, seorang jaksa muda, serta Jati, seorang penyintas dari perjalanan waktu yang lain. Di tengah penyelidikan yang rumit, hubungan antara Jenaka dan Pramoedya berkembang menjadi sebuah kisah cinta yang melampaui batas zaman, dimulai dari dinamika "musuh menjadi kekasih" yang banyak disukai pembaca. Pertarungan mereka melawan konspirasi di bawah kekuasaan Belanda saat itu menjadi landasan yang kokoh untuk kisah yang berlanjut di buku kedua.

Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey


Ketenteraman yang dirasakan Jenaka dan Pram tak bertahan lama. Awal dari petualangan baru muncul dalam wujud surat misterius dari masa lalu yang ditemukan di lemari kuno milik Cantika. Surat itu, yang meminta mereka untuk kembali ke masa lalu, ditandatangani dengan nama samaran "Mawar Putih". Misi kali ini sangat berbeda dan lebih kompleks dibandingkan dengan kasus pembunuhan pribadi di buku sebelumnya. Permintaan itu berkaitan dengan penyelamatan "para perempuan kami," yang mengangkat masalah yang lebih besar tentang ketidakadilan sosial.

Jenaka, yang diam-diam mendambakan pengalaman baru dan merasa bosan dengan kesehariannya, tidak bisa menolak panggilan itu. Tujuan barunya tidak hanya untuk memberikan bantuan, tetapi juga untuk menghadapi tantangan yang lebih besar: mengantar Cantika dan Jati ke masa depan. Tindakan ini mencerminkan keinginannya yang mendalam untuk menggabungkan masa lalu dan sekarang, serta untuk menanggulangi jarak waktu yang telah memisahkan mereka.

Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey


Petualangan yang baru ini membawa Jenaka dan Pram kembali ke Batavia, tetapi kali ini ke tahun 1930, sebuah masa yang dicirikan oleh "perpaduan konflik dan nuansa kolonial". Gigrey dengan teliti dan dengan detail yang menarik menggambarkan atmosfir waktu itu, membuat pembaca merasakan nuansa sejarah yang mengesankan tanpa terkesan mengajari.

Inti cerita kali ini lebih gelap dan penuh ketegangan. Jika sebelumnya Jenaka berperan sebagai penyidik yang penuh semangat, di buku ini ia beralih menjadi korban. Ia diculik dan dipaksa bekerja di sebuah tempat prostitusi yang dikelola oleh seorang wanita asal Belanda. Perubahan peran ini dianggap sebagai peningkatan ketegangan dalam cerita menurut para pembaca. Selama ia berada di tempat itu, Jenaka menemukan sebuah konspirasi yang lebih besar, melibatkan seorang pria Belanda bernama Franz yang sebelumnya tertarik padanya. Di sana, ia berkenalan dengan seorang wanita bernama Mutia, yang menceritakan penderitaan perempuan-perempuan yang dieksploitasi. Petualangan Jenaka berubah menjadi usaha untuk bertahan hidup dan meraih kebebasan di tengah kenyataan yang kejam.

Keistimewaan Buku

- Format Surat – Gigrey secara konsisten menerapkan gaya penulisan berupa surat, yang memberikan nuansa yang personal, dekat, dan mengharukan pada cerita.

- Latar Batavia – Penjelasan mendetail mengenai Batavia (Jakarta pada masa lalu) membuat pembaca seakan diajak kembali ke era kolonial.

- Bahasa Puitis – Ungkapan yang kaya makna, puitis, namun tetap mudah dimengerti.

- Pesan Universal – Mengangkat tema tentang keluarga, cinta, dan kenangan, sehingga dapat diterima oleh berbagai usia dan generasi.

Kisah ini menjadi lebih menarik berkat peran signifikan dari karakter-karakter pendukung. Ikatan persaudaraan yang sangat baik antara Jenaka dan saudaranya, Jetis, menyuguhkan elemen humor dan kestabilan emosional yang sangat penting. Unsur komedi dan ketegangan yang muncul dari kecurigaan Jetis serta ayah Jenaka terhadap Pram juga berhasil menjadikan cerita ini lebih nyata, memberikan tambahan lapisan konflik yang terasa dekat dengan realitas sehari-hari, meskipun ada elemen fantasi perjalanan waktu.

Gaya Penulisan Gigrey

Gigrey terkenal dengan kemampuannya menyusun kata-kata sederhana yang kaya akan makna. Dalam Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2, ia menerapkan pilihan kata yang indah, penuh perasaan, tetapi tetap terasa alami. Ceritanya mengalir dengan tenang, mengundang pembaca untuk berpikir, bukan hanya sekadar tergesa-gesa menuju akhir cerita.

Pesan dan Nilai Moral

Buku ini tidak sekadar memberikan alur cerita, tetapi juga menyuguhkan banyak hikmah kehidupan, di antaranya:

  • Signifikansi melestarikan memori dan tradisi keluarga.
  • Cinta yang tulus tak akan pudar oleh berjalannya waktu.
  • Hidup terus berjalan, tetapi pemahaman terhadap akar sejarah tetap memiliki arti penting.
  • Surat sebagai sarana berkomunikasi menawarkan nuansa keakraban yang berbeda dibandingkan dengan teknologi saat ini.


Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

  • Narasinya memikat, dipenuhi dengan perasaan, dan mudah terhubung dengan pembaca.
  • Penggambaran Batavia terasa nyata dan penuh detail.
  • Penggunaan bahasa yang menawan dan mendalam.

Kekurangan:

  • Jalan ceritanya cenderung lambat, dan mungkin terkesan terlalu sedih untuk pembaca yang lebih suka cerita yang cepat.
  • Memerlukan fokus ekstra untuk memahami makna tersembunyi di balik setiap surat.

Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey


Kesimpulan 

Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 karya Gigrey adalah novel yang bermakna dan penuh nostalgia tentang cinta, keluarga, dan waktu. Ini adalah sekuel yang lebih ambisius dengan tema yang lebih dalam dibandingkan buku pertama, menggali karakter dan memperluas narasi dari cinta pribadi ke isu sosial seperti keadilan dan hak-hak perempuan. Dengan kombinasi genre yang baik, detail sejarah yang akurat, dan emosi yang mendalam, novel ini menunjukkan kedewasaan dan kreativitas penulis. Meskipun mungkin sulit bagi pembaca baru karena keterkaitan dengan buku sebelumnya, dan beberapa plot dibiarkan menggantung, novel ini tetap berharga dan menawarkan pengalaman membaca yang dalam. Dapatkan penilaian tinggi di Goodreads (4. 58 bintang), novel ini direkomendasikan bagi pecinta kisah romansa emosional dengan latar belakang sejarah yang kaya. Buku ini adalah pengalaman yang menyentuh hati.

 
Review Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Karya Gigrey




Judul Rating Cerita & Ilustrasi Tebal Berat Format Tanggal Terbit Dimensi ISBN Penerbit
JudulKembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 Rating4.5 Cerita & IlustrasiGigrey Tebal452 halaman Berat0.345 Kg FormatSoft Cover Tanggal Terbit14 Februari 2025 Dimensi20 x 14 cm ISBN9786347031068 PenerbitAkad




Kamu tertarik dengan buku ini?
Dapatkan buku ini di Marketplace maupun di Gramedia.com
Tokopedia
Shopee
Gramedia

Pesan dari

KATALOG BUKU

Buku pilhan lainnya:

Buku Terapi Emosi & Berdamai dengan Luka Batin - Anak Hebat Indonesia
Buku seri Self-Healing favorit.


Bingung ingin baca review buku apalagi? Silakan cari disini.

Kamu juga bisa temukan buku lain nya di Katalog Kami

Posting Komentar

0 Komentar

Ebook - Shopee

Review Buku Lain nya:

marquee image
- Books of The Month -
marquee image
- Berbagai ulasan buku dan novel yang bisa jadi referensi bu a t kamu sebelum membeli nya -
·.★·.·´¯`·.·★ 🅁🄴🄺🄾🄼🄴🄽🄳🄰🅂🄸 🄺🄰🄼🄸★·.·´¯`·.·★.·
Buku Terapi Emosi & Berdamai dengan Luka Batin - Anak Hebat Indonesia
Buku seri Self-Healing favorit.

Ebook - Tokopedia

Belajar Part of Speech Bahasa Inggris

Review Buku Lain nya:

Bingung ingin baca review buku apalagi? Silakan cari disini.