Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad

Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad

Syahid Muhammad telah meneguhkan dirinya sebagai sosok yang aktif dan berpengaruh dalam dunia sastra Indonesia masa kini, terkenal karena penekanannya pada karya fiksi yang bertujuan untuk penyembuhan diri.

Bagi penggemar sastra tanah air, nama Syahid Muhammad pasti sudah dikenal luas. Setelah sebelumnya memberikan banyak karya yang bermakna, ia kini hadir dengan buku terbarunya yang berjudul Unfinished Goodbye. Buku ini menyuguhkan cerita yang sarat emosi mengenai cinta, kehilangan, dan perjalanan untuk memahami makna perpisahan. Dalam tulisan ini, kita akan mengulas buku Unfinished Goodbye secara mendetail, mulai dari ringkasan cerita hingga pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca.

Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad


Tema-tema seperti penderitaan emosional yang mendalam, kesedihan, dan perjuangan untuk membangun ketahanan pribadi menjadi inti dari karya-karya Syahid. Karya sebelumnya, Manusia dan Badainya, bahkan dinilai oleh pembaca sebagai pemicu tangisan yang sangat emosional karena hubungannya yang kuat dengan pengalaman hidup individu. Cara penulisan yang dikembangkan oleh penulis tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan cerita, tetapi juga merupakan strategi naratif penting yang secara aktif mengakui dan mencerminkan penderitaan pembaca. Gaya ini digambarkan sebagai "sederhana, tulus, namun menenangkan," memberikan perasaan "pelukan" dan kepastian, "Kamu tidak sendirian. " Respon yang kuat dan positif dari pembaca terhadap Unfinished Goodbye dengan rata-rata penilaian 4. 49 menunjukkan bahwa pendekatan ini berhasil menjembatani jurang emosional yang sering kali ada, mencapai dampak emosional yang mendalam. Tulisan yang disuguhkan berfungsi sebagai sumber kenyamanan, bukan hanya sekadar penyampaian informasi, sehingga membedakannya dari fiksi psikologis yang biasa.

Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad


Cerita perpisahan yang belum selesai ini menggambarkan perpisahan yang belum tuntas. Tokoh utama dalam cerita ini harus menghadapi kehilangan orang yang dicintainya, namun pada saat yang sama ia tahu bahwa perpisahan bukanlah kata akhir. Syahid Muhammad membangun narasi yang memungkinkan pembaca merasakan emosi karakternya melalui jalan cerita yang elegan dan penuh emosi.

Cerita ini juga tentang kesedihan, harapan, dan bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan kenyataan, bukan hanya tentang cinta. Inilah yang membuat “Unfinished Goodbye” resonansi dengan banyak orang, terutama mereka yang pernah mengalami patah hati setelah putus cinta.

Buku ini, jelas termasuk dalam genre fiksi penyembuhan diri dan fiksi remaja di Indonesia, Unfinished Goodbye hadir dengan tagline “Ternyata Kita Belum Seselesai Itu.” Diterbitkan sekitar Desember 2024, buku ini masuk dalam kategori “novel melankolis,” “bacaan remaja tentang keluarga berantakan,” dan “karya fiksi untuk remaja.”

Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad


Dari segi tema, buku ini membedakan diri dari beberapa cerita tentang kesehatan mental yang beredar di Indonesia. Sementara karya kontemporer lain sering menyoroti masalah klinis seperti depresi berat (seperti yang dijelaskan dalam Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati), Unfinished Goodbye lebih fokus pada masalah penolakan, kelelahan, dan toksisitas yang timbul akibat kegagalan dalam menjaga batas pribadi. Ceritanya berpusat pada siklus pengorbanan diri dan batasan yang tidak sehat (seperti yang disebutkan dalam blurp nya, "Barangkali aku terlalu mengusahakan orang-orang di sekitarku baik-baik saja, sampai aku sendiri yang tidak baik-baik saja"), membuatnya relevan bagi pembaca yang mengenali pola pengorbanan diri yang merugikan seperti yang dialami oleh Ranu.

Kecerdasan terstruktur dalam buku ini berada pada sosok Ranu, tokoh utamanya. Ranu adalah seorang profesional di bidang psikologi—seorang penyembuh—yang secara ironis digambarkan sebagai seseorang yang “paling membutuhkan bantuan”. Dalam karirnya, ia mengabdikan waktu untuk mendengarkan orang lain, tetapi dalam kehidupan pribadinya, ia selalu menolak untuk mengakui kebutuhannya sendiri, terus menekankan, “Aku baik-baik saja, aku bisa mengatasinya. ” Paradoks dari wounded healer ini segera menimbulkan ketegangan mendalam dalam narasi dan memperkirakan keruntuhan emosional yang besar.

Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad


Kekurangan mendasar Ranu terungkap sebagai empati yang berlebihan atau kegagalan dalam menjaga batasan: ia “dilatih untuk menerima sisi gelap orang lain hingga tingkat yang tidak rasional. ” Ranu meyakini bahwa menerima sisi negatif orang lain akan membawa penyembuhan bagi mereka dan memperkuat dirinya. Namun, narasi dengan jelas membantah keyakinan ini. Fokus yang berlebihan pada orang lain menyebabkan keruntuhan yang dialami Ranu. Pernyataan “Mungkin aku terlalu peduli dengan keadaan orang-orang di sekitarku, hingga aku sendiri tidak baik-baik saja” berfungsi sebagai inti dari konflik, mendefinisikan kelelahan mental sebagai akibat langsung dari batasan pribadi yang kurang memadai.

Sebelum jatuhnya, Ranu terjebak dalam "lingkaran beracun"—sebuah komunitas yang senang merendahkan dan menjatuhkan orang lain. Ranu terus bertahan di lingkungan yang tidak sehat ini hanya untuk Sabrina, seorang sahabat dekat yang menjadi alasannya untuk tetap ada. Lingkungan ini adalah bentuk dukungan yang saling tergantung, tetapi sebenarnya merugikan.

Peristiwa yang mengubah segalanya adalah kematian mendadak Sabrina. Kejadian ini menghilangkan alasan Ranu untuk terus bertahan dalam batasan beracun tersebut, dan membuatnya merasa sangat bersalah. Ranu merasa dirinya bertanggung jawab karena tidak hadir cukup untuk menolongnya. Kesedihan Ranu tidak hanya sekadar rasa kehilangan, tetapi juga dijadikan sebagai bentuk hukuman bagi dirinya sendiri.

Tenggelam dalam perasaan bersalah, Ranu memilih untuk meninggalkan semua yang dimilikinya dan melakukan perjalanan ke Almaty, Kazakhstan. Perubahan lokasi ini secara naratif diperlukan untuk mengatasi siklus penolakan diri dan dampak emosional yang sering muncul dalam kehidupannya yang dulu.

Alasan utama Ranu untuk melakukan perjalanan jauh ini adalah untuk bertemu Damira, salah satu sahabat akrab Sabrina, guna menyampaikan kabar menyedihkan tersebut. Namun, motivasi yang lebih mendalam adalah pencarian "validasi—bahwa mungkin, ya, itu benar-benar kesalahannya". Ini menunjukkan bahwa tujuan awal Ranu adalah untuk melepaskan traumanya, mencari pengakuan atas rasa bersalah yang ia rasa.

Struktur narasi tidak bisa membiarkan Ranu menemukan pembenaran atau pengampunan dari luar; jika itu terjadi, cerita tidak akan mencapai potensi transformasinya (yang diukur melalui kebutuhan Aktualisasi Diri). Oleh karena itu, perjalanan ke Almaty menjadi latar yang sangat penting, memaksa Ranu untuk beralih dari mencari penolakan atau pembenaran luar menuju pencapaian penerimaan dalam dirinya. Puncak konflik emosional harus melibatkan pemahaman bahwa 'perpisahan yang belum selesai' sebenarnya bukan mengenai Sabrina, tetapi berkaitan dengan hubungan Ranu yang belum tuntas dengan perasaan bersalahnya sendiri.

Novel Berpisah yang Tak Selesai telah menjadi objek studi formal dengan memanfaatkan teori Hierarki Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow sebagai dasar untuk analisis psikologi sastra. Penerapan struktur ini membuktikan bahwa narasi dan penggambaran karakter Ranu sangat terbuka untuk analisis psikologis, memberikan bukti yang terukur untuk perkembangan karakter.

Studi mendalam mengenai karakter utama Ranu melalui perspektif Maslow menemukan sebanyak 139 data poin yang tersebar di lima tingkat kebutuhan, menegaskan densitas dan kekayaan aspek psikologis dalam novel tersebut.

Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad


Kelebihan Buku Unfinished Goodbye

1. Bahasa Puitis dan Menyentuh

Syahid Muhammad terkenal karena cara penulisannya yang menarik, puitis, dan sarat makna. Setiap kalimatnya bagaikan kalimat bijak yang bisa diingat sebagai refleksi.

2. Tema Universal

Topik tentang kehilangan dan perpisahan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat pembaca merasa terhubung dengan isi buku.

3. Pesan Mendalam

Karya ini menyampaikan bahwa walaupun berpisah itu menyakitkan, kita tetap bisa menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup.

Kelemahan Buku Unfinished Goodbye

Beberapa pembaca mungkin menganggap bahwa cerita bergerak lambat karena fokus pada rincian perasaan. Namun, di sinilah letak keunggulan buku ini: memberi kesempatan bagi pembaca untuk berpikir lebih jauh.

Pesan yang Tersirat

Unfinished Goodbye bukan sekadar cerita mengenai perpisahan, melainkan juga mengenai keberanian untuk menghadapi kenyataan. Syahid Muhammad mengingatkan kita bahwa mengucapkan selamat tinggal tidak selalu menandakan akhir, tetapi merupakan permulaan dari perjalanan baru untuk lebih memahami diri kita.

Buku "Unfinished Goodbye" karya Syahid Muhammad cocok untuk orang yang menghadapi kehilangan atau ingin memahami perpisahan. Dengan bahasa puitis, novel ini menyentuh hati dan memberikan pelajaran hidup penting.

Novel ini mencerminkan fiksi psikologis Indonesia modern, menggali tema "Penyembuh yang Terluka" melalui karakter Ranu dan latar belakangnya di Almaty. Cerita berfokus pada proses mengatasi penolakan, rasa bersalah, dan kelelahan. Pendekatan menggunakan Hierarki Maslow menunjukkan perkembangan Ranu dari kekurangan hingga pertumbuhan diri.

Kekuatan buku ini terletak pada narasinya yang jujur dan mendalam, menciptakan pengakuan emosional bagi pembaca yang merasa trauma. Dimasukkan dalam kurikulum SMA, karya ini dianggap penting untuk kesadaran emosional dan ketahanan menghadapi hubungan sulit. "Perpisahan yang belum selesai" menunjukkan bahwa penutupan sejati adalah perjalanan dalam diri sendiri.

Review Buku Unfinished Goodbye oleh Syahid Muhammad




Judul Rating Cerita & Ilustrasi Tebal Berat Format Tanggal Terbit Dimensi ISBN Penerbit
JudulUnfinished Goodbye Rating4.9 Cerita & IlustrasiSyahid Muhammad Tebal300 halaman Berat0.2 kg FormatSoft cover Tanggal Terbit2 Desember 2024 Dimensi19 x 13 cm ISBN9786022083801 PenerbitGradien Mediatama





Kamu tertarik dengan buku ini?
Dapatkan buku ini di Marketplace maupun di Gramedia.com


Tokopedia
Shopee
Gramedia

Pesan dari

KATALOG BUKU

Buku pilhan lainnya:

Buku Terapi Emosi & Berdamai dengan Luka Batin - Anak Hebat Indonesia
Buku seri Self-Healing favorit.


Bingung ingin baca review buku apalagi? Silakan cari disini.

Kamu juga bisa temukan buku lain nya di Katalog Kami

Posting Komentar

0 Komentar

Ebook - Shopee

Review Buku Lain nya:

marquee image
- Books of The Month -
marquee image
- Berbagai ulasan buku dan novel yang bisa jadi referensi bu a t kamu sebelum membeli nya -
·.★·.·´¯`·.·★ 🅁🄴🄺🄾🄼🄴🄽🄳🄰🅂🄸 🄺🄰🄼🄸★·.·´¯`·.·★.·
Buku Terapi Emosi & Berdamai dengan Luka Batin - Anak Hebat Indonesia
Buku seri Self-Healing favorit.

Ebook - Tokopedia

Belajar Part of Speech Bahasa Inggris

Review Buku Lain nya:

Bingung ingin baca review buku apalagi? Silakan cari disini.