Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan

Ulasan Novel Tiga Putri Anuspati – Drama Keluarga yang Menghanyutkan

Ulasan Novel Tiga Putri Anuspati – Drama Keluarga yang Menghanyutkan

Novel "Tiga Putri Anuspati," sebuah novel karya Mutiara FH yang langsung memikat perhatian. Judulnya saja sudah mengisyaratkan kisah tentang tiga bersaudara dari keluarga Anuspati. Desain sampulnya pun memikat, menampilkan potret keluarga dengan aura penuh misteri. 


Pembahasan novel ini tidak akan menekankan pada romansa remaja yang biasa. Malahan, novel ini mengupas tuntas seluk-beluk keluarga Anuspati yang tampak ideal dari luar, namun menyimpan segudang permasalahan di dalamnya. Seolah-olah, Mutiara FH mengajak kita berdiskusi mendalam tentang arti sebenarnya dari "rumah" serta kenangan yang terpatri di dalamnya.

Karya sastra berjudul "Tiga Putri Anuspati" karya Mutiara FH menyoroti lika-liku serta berbagai pertentangan pedih yang kerap terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Buku ini mencuri perhatian berkat keahliannya dalam menyelami aspek-aspek tersembunyi dari sebuah keluarga yang tampak ideal di mata publik.

Segala yang tampak hanyalah sebuah kamuflase; mereka berusaha keras menampilkan citra keluarga bahagia dari luar, padahal hubungan di antara mereka sangat berantakan, seolah menunggu waktu untuk pecah dan hancur total. Perbedaan mencolok antara kesan sempurna yang dipamerkan dan kenyataan pahit di dalam rumah tangga menciptakan ironi yang kuat dan mendalam, yang menambah ketegangan dalam alur cerita.

Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan



Dalam novel tersebut, keluarga Anuspati – ayah Sakti, ibu Andara, serta ketiga putri mereka, Harumi, Haruna, dan Hanina – digambarkan sebagai keluarga sukses yang nyaris sempurna. Bahkan, ringkasan cerita menyebut mereka sebagai “keluarga idaman… anak-anak sukses, bisnis yang menguntungkan”.

Namun, ternyata semua itu hanyalah kepalsuan belaka. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung justru sarat dengan rahasia kelam dan kepedihan. Novel ini dibuka dengan sebuah pertanyaan menggelitik: “Rumah. Apakah ia bagai bangunan hangat yang berisi lantunan doa dan harapan, atau hanya sekadar tempat persinggahan yang enggan kita diami karena kenangan buruk di dalamnya? ”.

Dari kalimat ini saja, kita dapat menyimpulkan bahwa bagi ketiga putri Anuspati, rumah lebih menyimpan luka daripada kebahagiaan, bagaikan kurungan yang menghantui. Inilah yang membuat resensi novel ini menarik, karena bukan sekadar kisah romansa, melainkan drama keluarga yang penuh emosi dan mendalam.

Narasi ini menyoroti gagasan sentral mengenai "rumah," mempertanyakan apakah itu adalah struktur nyaman yang dipenuhi harapan dan doa, atau sekadar hunian sementara yang ingin kita tinggalkan karena ingatan kelam yang melekat di sana? Bagi ketiga anak perempuan Anuspati, rumah justru menyimpan lebih banyak kenangan pahit dan terasa seperti kurungan yang siap menjatuhkan sanksi.

Penggunaan metafora yang sangat tajam terlihat dari penggambaran "rumah" yang terus-menerus ditekankan sebagai penjara, bukan sebagai perlindungan. Hal ini mengindikasikan bahwa "rumah" bukan semata-mata sebuah lokasi fisik, melainkan juga representasi dari watak tokoh, yang merefleksikan pergulatan batin dalam keluarga tersebut.

Implikasinya adalah novel ini akan mengeksplorasi secara mendalam sisi psikologis dan emosional, di mana "rumah" menjelma menjadi simbol impian yang tak terwujud, luka batin yang terpendam, serta usaha menemukan jati diri di tengah ikatan keluarga yang mengekang.

Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan


Cerita dan Tema Utama

Novel Tiga Putri Anuspati pada intinya berkisah tentang tiga bersaudari yang berupaya mengatasi berbagai persoalan dalam keluarga mereka. Dari luar, mereka terlihat rukun dan berhasil, padahal masing-masing menyimpan duka tersendiri. Harumi, Haruna, dan Hanina—masing-masing memiliki perspektif cerita yang khas. Harumi, sebagai anak tertua, digambarkan sebagai sosok cerdas yang diharapkan orang tuanya menjadi "kebanggaan keluarga. "

Haruna, si kembar yang berada di tengah, kerap merasa dibandingkan dan kurang diperhatikan oleh Harumi. Hanina, si bungsu, menyimpan konflik yang cukup pelik. Seluruh konflik ini perlahan dikupas satu demi satu, membentuk alur cerita menjadi sebuah kisah keluarga yang tulus dan menghangatkan hati.

Keunikan novel ini terletak pada kemampuannya tidak hanya mengungkapkan masalah keluarga, tapi juga mengajak kita untuk lebih peka terhadap sesama. Penerbitnya bahkan menyertakan dialog prolog yang sangat menyentuh: rumah bisa menjadi tempat yang paling indah atau justru yang paling buruk, tergantung pada kenangan yang tercipta di dalamnya.

Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan



Ulasan novel ini menyoroti bahwa pendekatan semacam itu membuat cerita langsung "menarik perhatian" pembaca: kita diajak merenungkan makna keluarga dan rumah dalam kehidupan kita. Konflik yang diangkat pun cukup kompleks (trauma, musibah, ambisi orang tua), sehingga pembaca benar-benar diajak menyelami emosi mendalam para tokohnya.

Tokoh dan Karakter


Setiap anak perempuan memiliki masalah pribadinya masing-masing, dan semuanya berasal dari hubungan keluarga yang kurang sehat. Tokoh sentral dalam cerita Tiga Putri Anuspati sudah pasti adalah ketiga putri Anuspati beserta ayah dan ibu mereka. Mutiara FH berhasil menciptakan karakter anak-anak Anuspati yang sangat kuat dan terasa nyata:

  • Harumi Anuspati – Anak pertama yang selalu dibanggakan oleh keluarganya. Harumi cerdas, sangat pengertian, dan sering menjadi sandaran curahan hati bagi teman-temannya. Namun, di balik itu semua, dia merasakan tekanan karena orang tuanya selalu menginginkannya untuk menjadi yang terbaik. Sebagai seorang "anak teladan," Harumi kerap menyimpan masalahnya sendiri agar tidak membuat keluarganya kecewa.
  • Haruna Anuspati – Saudara kembar Harumi yang berada di urutan tengah. Haruna memiliki sifat riang gembira tetapi sering merasa putus asa. Haruna merasa tidak diperlakukan dengan adil; semua pencapaian yang diraihnya sering kali tidak dianggap. Hal ini membuatnya jadi sering melawan atau bertingkah laku supaya mendapat perhatian. Karakternya mudah dipahami, karena banyak adik yang merasa dibandingkan dengan kakak-kakaknya.
  • Hanina Anuspati – Anak bungsu yang paling rapuh. Hanina digambarkan sebagai sosok yang lemah lembut dan sabar, namun harus menerima kenyataan yang pahit. Orang tuanya sangat mengontrol hidupnya; semua keputusan Hanina "selalu diarahkan" oleh Sakti dan Andara. Walaupun mencintai balet dan memiliki cita-cita tinggi, kecelakaan tragis membuat Hanina menjadi lumpuh. Kisah Hanina sangat menyedihkan – dia merasa mimpinya hancur tanpa dukungan penuh dari keluarganya. Perjuangan Hanina menampilkan sisi fisik dan mental yang benar-benar diuji.
  • Sakti dan Andara – Orang tua yang terlihat sukses namun sangat perfeksionis. Mereka jarang muncul secara langsung dalam narasi, tetapi pengaruh mereka sangat terasa. Kedua orang tua ini sering kali memaksa ketiga putrinya agar menjalani hidup sesuai dengan standar ideal mereka (prestasi akademik, bisnis keluarga). Dengan sifat yang keras dan penuh ambisi, peran Sakti-Andara menciptakan konflik utama dalam keluarga tersebut.
Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan



Hal yang paling menonjol dari novel ini adalah bagaimana tiga karakter saudara perempuannya saling mendukung satu sama lain. Mutiara FH sukses membuat kita merasa terhubung dengan mereka. Contohnya, Harumi, yang kuat tapi tetap penuh kasih sayang, membuat pembaca merasa ingin berbagi cerita dengannya. Lalu, sifat keras kepala Haruna kadang membuat cerita terasa lebih ringan dan dekat dengan kehidupan nyata, seolah-olah dia adalah representasi diri kita yang sedang memberontak. 

Hanina menghadirkan nuansa kesedihan yang mendalam: karakternya mudah disukai sehingga kita ikut merasakan penderitaan dan harapan tersembunyi yang ia simpan. Gambaran hubungan di antara mereka juga terasa sangat nyata; ketiga perempuan itu saling membantu dan menjadi satu-satunya tempat mereka bisa merasa aman. Jadi, selain dari jalan ceritanya, kedalaman karakter-karakter inilah yang membuat resensi novel ini menjadi sangat menarik untuk ditulis – karena kita benar-benar tidak bisa mengabaikan sisi emosional dari masing-masing tokoh.

Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan



Kisah ini terbentang dalam beberapa babak penting, memakai kiasan "samudra" sebagai penghubung yang penuh ironi dan duka:

Pasang Surut, 2015: Sakti dan Andara menjelaskan pada ketiga buah hati mereka bahwa hidup ini bagai air laut, kadang pasang, kadang surut, bahkan bergelombang. Kala itu, mereka lebih sering mengalami pasang dan surut, namun belum merasakan dahsyatnya ombak. Hal ini menjadi dasar ironi bagi malapetaka yang segera tiba.

Ombak Laut, 2017: Sebuah keluarga menikmati liburan di tepi pantai Yogyakarta. Dalam perjalanan kembali, terjadilah musibah gelombang laut. Ombak besar itu merenggut Haruna Anuspati, putri kedua dari keluarga Anuspati. Kejadian naas ini menjadi pemicu yang menghancurkan khayalan indah keluarga tersebut. Perumpamaan awal orang tua tentang kehidupan bagai riak ombak justru berbalik menjadi ironi yang pahit; keluarga itu "belum tersentuh gelombang" di tahun 2015, namun kemudian "ombak" sebenarnya menghantam mereka di tahun 2017. Hal ini membangun hubungan sebab akibat yang mendalam antara kejadian tragis itu dengan keruntuhan emosi serta hubungan dalam keluarga selanjutnya.

"Hujan Bulan Juli, 2020: Tiga tahun berlalu sejak peristiwa nahas itu, keluarga Anuspati kini tercerai-berai, lalu dipertemukan kembali dalam situasi yang jauh berbeda. Harumi hanya menjadi kenangan yang menghantui, sementara Hanina berjuang keras melawan maut, menggambarkan betapa dahsyatnya efek jangka panjang dari luka batin yang mendalam. "

Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan



Gaya Bahasa dan Penyajian Cerita

Cara Mutiara FH menulis dalam buku ini terasa begitu santai dan natural, persis seperti yang kita inginkan saat berinteraksi dengan para pembaca. Sudut pandang yang digunakan bergantian antara tiga bersaudara, membuat kisah ini jadi lebih hidup dan menarik. 

Jalan cerita novel ini terus berlanjut, namun diselingi dengan kenangan masa lalu mereka untuk menjelaskan asal mula masalah. Dengan begini, rahasia serta luka lama perlahan mulai terungkap. Misalnya, terdapat bagian ketika suatu masalah baru membuka tabir rahasia yang telah lama terkubur, membuat tulisan menjadi lebih menegangkan. 

Semua ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, tetapi tetap terasa emosional. Tidak banyak istilah yang sulit atau penjelasan yang bertele-tele, namun dialog dan pikiran karakter ditulis dengan jujur. Hal ini menjadikan kegiatan membaca jadi sesuatu yang asyik dan memungkinkan pembaca merasa dekat dengan tokoh, seolah mendengar cerita dari seorang sahabat.

Kisah "Tiga Putri Anuspati" dituturkan dengan alur yang rapi dan bahasa yang ringan, menunjukkan kepiawaian penulis dalam menyampaikan ide kompleks secara gamblang dan mudah dipahami. Salah satu keunggulan yang menonjol adalah adanya gambar tokoh.

Kehadiran visual ini sangat membantu pembaca untuk membentuk gambaran yang jelas tentang rupa tiap karakter. Dalam novel remaja yang menyentuh tema sensitif seperti konflik keluarga ini, ilustrasi berperan penting dalam meningkatkan daya tarik visual buku bagi pembaca muda, membantu mereka mengenali tokoh dan menjalin ikatan emosional, serta mampu meredam dampak adegan berat atau justru memperkuat emosi yang ada. Ini adalah keputusan artistik yang sangat memengaruhi pengalaman membaca, membuktikan bahwa penerbit dan penulis sangat memperhatikan cara penyajian cerita.

Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan


Kesan Pribadi dan Pesan Moral


Selama membaca novel ini, kita dibawa untuk benar-benar terbawa emosi dari awal sampai akhir cerita. Ada beberapa bagian yang sukses membuat terharu, khususnya saat membaca konflik yang terjadi dalam keluarga tersebut. Tapi, di sisi lain, ada juga momen yang menghangatkan hati ketika melihat bagaimana ketiga saudara perempuan itu saling membantu dan menguatkan di tengah kesulitan. Kisah ini benar-benar membuat kita sadar betapa krusialnya komunikasi yang baik dan rasa saling menghormati dalam sebuah keluarga. Novel berjudul Tiga Putri Anuspati ini dengan sukses menyampaikan pesan moral yang kuat, mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan perasaan setiap anggota keluarga.

Misalnya saja, Haruna baru bisa mengapresiasi kakaknya setelah ia menyadari pengorbanan yang telah dilakukan oleh Harumi, dan Hanina juga perlu sedikit "memberontak" agar orang tuanya bisa memahami apa yang sebenarnya ia butuhkan. Semua ini mengajarkan kita bahwa cinta dan pemahaman jauh lebih berharga daripada hanya sekadar menuntut yang sempurna.

Kita dapat menikmati bagaimana novel ini tidak hanya terpaku pada masalah dan pertengkaran. Ada banyak momen ceria dan penuh optimisme, terutama ketika ketiga gadis itu saling berbagi cerita dan pengalaman. Ini membuat buku ini terasa begitu pas: sedih, tapi tidak suram; mengharukan, tapi tetap menyenangkan. Gaya penulisannya yang ringan dan santai membuat saya betah membaca novel ini, meskipun isinya sangat bermakna. Kesimpulannya, Tiga Putri Anuspati memberikan kesan yang mendalam setelah membacanya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan

  • Kisah ini disajikan dengan bahasa yang enak dan mudah diikuti.
  • Ada gambar tokoh-tokohnya juga, jadi kita bisa lebih membayangkan bagaimana rupa mereka.
  • Jalan ceritanya penuh kejutan, bikin kita penasaran dan terus pengen baca.
  • Buku ini beda dari yang lain karena berani membahas masalah keluarga secara mendalam, tidak cuma cerita cinta atau pertemanan saja.
  • Kita juga bisa belajar banyak hal baik dari buku ini, banyak pesan yang bisa kita ambil.
  • Cerita ini menekankan pentingnya cinta sejati dalam keluarga, memberikan kita pandangan yang lebih dalam tentang hubungan keluarga yang sebenarnya.

Kekurangan

Kemungkinan memicu luka batin bagi pembaca yang punya pengalaman serupa: Kisah ini mungkin membangkitkan ingatan atau perasaan perih bagi mereka yang pernah merasakan kejadian traumatis serupa. Oleh karena itu, disarankan agar para pembaca dengan pengalaman tersebut lebih berhati-hati dan mempertimbangkan kondisi emosi diri sendiri sebelum memutuskan membaca kisah ini.

Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan


Kesimpulan dan Rekomendasi


"Tiga Putri Anuspati" hadir sebagai sebuah kisah yang menyentuh hati tentang dinamika keluarga yang rumit dan upaya menemukan arti "rumah" yang sesungguhnya di tengah luka batin. Novel ini dengan piawai mengadopsi genre Family Angst untuk menggali tekanan psikologis yang menghantui para putri Anuspati.

Kepergian Haruna yang menyedihkan menjadi seperti badai besar yang menghancurkan kedok keluarga, menyingkap berbagai bentuk penelantaran, impian terpendam, dan kendali yang selama ini tersembunyi rapat. Kekuatan utama buku ini terletak pada alur penceritaannya yang rapi, plot yang penuh kejutan, karakter yang kuat, dan hadirnya ilustrasi visual yang menggambarkan keunikan setiap tokoh.

Setelah membaca dan merenungkan karya ini, menurutku novel Tiga Putri Anuspati wajib dibaca, terutama bagi mereka yang menyukai kisah keluarga yang kompleks. Selain menghibur dengan konflik dan plot yang memikat, novel ini juga memberi kita pemahaman mengenai pengaruh luka keluarga yang bisa membekas dalam hidup. Pesannya tersampaikan dengan baik tanpa menggurui, berkat penggambaran pengalaman hidup ketiga saudari yang kuat.

Jika kamu mencari review buku yang informatif sekaligus memberi saran bacaan, aku yakin buku ini patut kamu lirik. Jadi, tunggu apa lagi? Cepat baca dan rasakan sendiri bagaimana serunya kisah keluarga Anuspati ini. Kita akan diajak merenungkan arti dari pulang—apakah itu berarti tempat yang nyaman dan penuh cinta, atau justru sumber luka yang harus dihadapi. Tiga Putri Anuspati adalah novel yang memprovokasi pikiran, mengaduk emosi, dan akhirnya menyentuh sanubari. Semoga review novel di blogku ini bisa membuatmu penasaran dan ingin segera menyelami kisah mereka!


*****


Referensi yang digunakan di dalam ulasan:

shopee.co.id
gramedia.com
shopee.com.my




Review Buku Tiga Putri Anuspati karya Mutiara FH: Drama Keluarga yang Menghanyutkan


Judul Rating Cerita & Ilustrasi Tebal Berat Format Tanggal Terbit Dimensi ISBN Penerbit
Judul Tiga Putri Anuspati Rating4.5 Cerita & IlustrasiMutiara FH Tebal230 halaman Berat0.24 kgFormatSoft cover Tanggal Terbit27 Februari 2024 Dimensi20 x 13 cm ISBN9786235953694 PenerbitKawah Media




Anda tertarik dengan buku ini?
Dapatkan buku ini di Marketplace maupun di Gramedia.com


Tokopedia
Shopee
Gramedia

Pesan dari

KATALOG BUKU

Buku pilhan lainnya:

Buku Terapi Emosi & Berdamai dengan Luka Batin - Anak Hebat Indonesia
Buku seri Self-Healing favorit.


Bingung ingin baca review buku apalagi? Silakan cari disini.

Kamu juga bisa temukan buku lain nya di Katalog Kami


Posting Komentar

0 Komentar

Ebook - Shopee

Review Buku Lain nya:

marquee image
- Books of The Month -
marquee image
- Berbagai ulasan buku dan novel yang bisa jadi referensi bu a t kamu sebelum membeli nya -
·.★·.·´¯`·.·★ 🅁🄴🄺🄾🄼🄴🄽🄳🄰🅂🄸 🄺🄰🄼🄸★·.·´¯`·.·★.·
Buku Terapi Emosi & Berdamai dengan Luka Batin - Anak Hebat Indonesia
Buku seri Self-Healing favorit.

Ebook - Tokopedia

Belajar Part of Speech Bahasa Inggris

Review Buku Lain nya:

Bingung ingin baca review buku apalagi? Silakan cari disini.